Dugaan Gajih yang di Terima tidak Utuh, Dikeluhkan oleh Karyawan PT. Hui Cheng Indonesia Cicadas Jatiwangi Majalengka

Majalengka, Beberapa karyawan pabrik PT.Hui Cheng Indonesia yang beralamat di daerah Desa Cicadas Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka mengeluh, dikarenakan karyawan di perusahaan tersebut diduga saat menerima gajihnya tidak sesuai dengan hitungan dirinya masuk kerja. Metode yang dijalankan oleh perusahaan memberikan upah kerja melalui admin keuangan per dua minggu sekali.

 

 

Narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada pihak media, pembayaran gajih dalam periode Februari sekarang, karyawan PT. Hui Ceng Indonesia diduga tidak sesuai dengan hitungan jam selama karyawan bekerja, gajih yang tidak sesuai hitungan kerja diduga dialami hampir semua karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

 

 

“Periode ke 2 yang sekarang lemburanya itu bukan 9 jam tapi 12 jam. Hari kerjanya juga 80jam, itu tidak ada 8jam yang periode 1 nya ga di itung. Masuk 3hari teh 24jam terus lemburnya 10jam terus yang 5harinya ga di itung. Yang harusnya nerima gajih 800 sekian, hanya menerima gajih 500 sekian. Alasan admin yang mengurus gajih tenaga kerja berpatokan pada finger, padahal kan ada juga absensi secara manual milik pengawas, terus buat apa gunanya pengawas. Bagian admin ada dua orang Nina dan Bela, sampai saat ini 20/02/2024 slip gajih karyawan tidak diberikan slip gajihnya” Ungkap narasumber

 

Untuk menindaklanjuti keluhan pekerja, kemudian awak media mendatangi PT. Hui Ceng Indonesia, disitu pihak media meminta kepada scurity yang sedang berjaga untuk diketemukan dengan Roni sebagai ketua serikat buruh, Rony membenarkan bahwa adanya selisih gajih yang diterima oleh karyawan yang dibayarkan dari pihak PT di periode sekarang, lalu Roni juga menjelaskan kepada awak media yang mewawancarai dirinya,

 

“Jadi kita disini ada absen manual juga HR juga ngecek, tapi orang asingnya tetap pingin dari finger itu. Kalau finger kan tidak akurat, lebih akurat yang manual. Kita juga sedang memperjuangkan dari pagi, cuma sampai sekarang belum ada keputusan, terus itu bukan dugaan pemotongan pak tapi selisih, jadi tadinya pemindahan dari absen tangan ke wajah. Kita sekarang juga lagi nunggu pak, dari pagi malah. Tapi belum ada kabar baik sampe sekarang, tolong dibantu dorong pak kasihan soalnya hak karyawan” Tandas Roni

 

 

Sementara itu Nina seseorang yang memegang peranan sebagai admin keuangan saat ditanya oleh pihak media melalui sambungan pesan aplikasi watshap menjawab,

 

1. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di PT tersebut? 190

 

2. Faktor apa yang menyebabkan kariyawan tidak menerima gajihnya secara utuh? Hitungan jam di finger yg tidak sesuai dengan perhitungan di absen pengawas. Perhitungan gaji berdasarkan total jam keseluruhan yg terdata di finger masuk-pulang

 

3. Berapa nilai gaji karyawan yang tergolong sedang trening di PT tersebut? 80rb

 

4. Membutuhkan waktu berapa hari karyawan yang sedang trening supaya bisa mendapatkan gaji senilai UMK Majalengka? Training 5 hari belum hitung gaji, setelah hari ke 5 karyawan yg memenuhi target seperti karyawan lama ada insentif makan dan bensin senilai 100-200 sesuai laporan dari pengawas, ada yg tidak dapat insentif karena kinerjanya kurang. Setelah hari ke 5 diberlakukan perhitungan gaji 80rb selama 3 bulan pertama.

 

5. Apakah di PT tersebut memberikan hak kariyawan terkait BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan kesehatan? BPJS masih belum ada, perusahaan hanya mampu mendaftarkan 10 orang karyawan, selanjutnya bertahap.

 

6. Berapa jumlah karyawan yang belum menerima gajihnya yang terpotong di periode ini? Kalau ikut sesuai finger, 80% karyawan gaji memang kurang.

 

7. Apa sebabnya karyawan yang gajinya tidak utuh, tidak di berikan slip gajih? Slip gaji belum diberikan di hari gajian karena kurangnya efisiensi waktu. Dan Tenaga kerja kurang. Slip diberikan di hari setelah nya. Saat pengambilan gaji, semua operator disebutkan total jam kerja sesuai yg ada di finger nya dan total upah yg didapat. Jelas Nina

 

Nina juga mengaku bahwa di tempat dia bekerja belum mempunyai admin keuangan, dirinya sebagai HR diperbantukan untuk mengurus gajih diluar job desk nya.

 

“Perusahaan kami belum ada admin keuangan, saya selaku HR membantu mengurus soal ini diluar job desk saya” Ujar Nina 20/02

(Tim/red)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *